Sistem Perencanaan SDM
SISTEM PERENCANAAN SDM
NAMA : PRIMAJATTI PRATIWI
NPM :
25216797
KELAS : 4EB10
MATA
KULIAH : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan SDM sebagai suatu kegiatan
merupakan proses bagaimana memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa
datang bagi sebuah organisasi. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini,
maka proses perencanaan SDM berarti usaha untuk mengisi atau menutupi
kekurangan tenaga kerja baik secara kuantitas maupun kualitas. Sedangkan dalam
memenuhi kebutuhan tenaga kerja di masa datang, perencanaan SDM lebih
menekankan adanya usaha peramalan mengenai ketersediaan tenaga kerja yang
didasarkan pada kebutuhan sesuai dengan rencana bisnis di masa datang.
Perencanaan SDM pada dasarnya
dibutuhkan ketika perencanaan bisnis sebagai implementasi visi dan misi
perusahaan telah ditetapkan. Visi perusahaan sebagai pemandu arah sebuah bisnis
kemana akan menuju dan dengan strategi apa bisnis tersebut akan dijalankan.
Berawal dari strategi bisnis tersebut kemudian strategi perencanaan SDM apa
yang akan dipilih. Strategi SDM yang dipilih dan ditetapkan asangat menentukan
kebutuhan SDM seperti apa yang akan diinginkan, baik secara kuantitas maupun
kualitas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia
2.1.1 Pengertian Perencanaan SDM
Pengertian Perencanaan SDM (Sumber Daya
Manusia) atau Human Resource Planning (HRP) adalah Proses peramalan
sistematis yang menghubungkan kebutuhan sumber daya manusia suatu organisasi
dengan rencana strategisnya untuk memastikan bahwa kepegawaiannya memadai,
berkualitas, dan cukup kompeten untuk mencapai tujuan organisasinya.
Perencanaan SDM menjadi elemen organisasi yang sangat penting untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif dan mengurangi pergantian karyawan.
Perencanaan Sumber Daya Manusia ini juga dapat membantu perusahaan untuk
menemukan jumlah orang yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat untuk
melakukan tugas-tugas yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.
Perencanaan Sumber Daya Manusia
bertanggung jawab untuk mengatur orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat
dari semua sumber yang tersedia. Selain itu, Perencanaan SDM juga mengantisipasi
kekosongan yang timbul karena promosi, transfer, pensiun, pemutusan hubungan
kerja, sehingga bisnis perusahaan yang bersangkutan tidak terpengaruh dari
kekosongan tersebut. Perencanaan SDM ini juga tidak hanya memperhatikan posisi
kosong yang akan diisi, tetapi juga menekankan pada mempekerjakan orang yang
tepat pada pekerjaan yang tepat. Dengan demikian Perencanaan SDM ini juga harus
berfokus pada pengembangan keterampilan karyawan yang ada melalui program
pelatihan interaktif agar karyawan-karyawan tersebut dilengkapi dengan
keterampilan yang diperlukan di masa depan untuk pencapaian tujuan
organisasinya.
Pengertian
Perencanaan SDM menurut Para Ahli
Berikut
dibawah ini adalah beberapa definisi dan pengertian SDM menuru para ahli :
1.
Pengertian Perencanaan
SDM menurut Andrew E. Sikula (1981:145),
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses menentukan kebutuhan tenaga kerja
dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi
dengan rencana organisasi”.
2.
Pengertian Perencanaan
SDM menurut Robert L. Mathis Dan Jhon H. Jacson (2001),
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi
tersedianya dan kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut
dapat mencapai tujuan.
3.
Pengertian Perencanaan
SDM menurut William B. Werther dan Keith Davis,
Perencanaan SDM adalah perencanaan yang yang sistematis untuk meramalkan
kebutuhan pegawai (demand) dan ketersediaan(supply) pada masa yang akan datang,
baik jumlah maupun jenisnya sehingga departmen SDM dapat merencanakan pelaksaan
rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan aktifitas lain dengan baik.
4.
Pengertian Perencanaan
SDM menurut Mondy & Noe (1995),
Perencanan SDM adalah proses yang secara sistematis mengkaji keadaan sumber
daya manusia untuk memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan ketrampilan yang
tepat, akan tersedia pada saat mereka dibutuhkan”.
2.1.2
Tujuan Perencanaan
SDM
Tujuan perencanaan SDM antara lain
adalah sebagai berikut :
1.
Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa ini
maupun masa depan sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.
2.
Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang
akan menduduki jabatan dalam perusahaan.
3.
Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpeng
tindih dalam pelaksanaan tugas.
4.
Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program rekrut,
seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan,
dan pemberhentian karyawan, juga dalam penilaian karyawan.
5.
Untuk mempermudah koordinasi, integrase, dan
sinkronisasi, sehingga produktivitas kerja meningkat.
2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perencanaan SDM
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain: (Handoko, 1997, p. 55-57)
1.
Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan
sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin
diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Perkembangan ekonomi
mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat
inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu kondisi
bisnis yang dihadapi perusahaan.
b. Kondisi
sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia
melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah
laku, dan sebagainya.
c. Sedangkan
perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi
juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh jelas
bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d. Para pesaing merupakan
suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi permintaan sumber daya
manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer akan memaksa
perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam
perencanaan sumber daya manusia.
2.
Keputusan-keputusan
Organisasional
Berbagai
keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
a. Rencana
stratejik perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.
Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.
Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.
b. Dalam
jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana stratejik menjadi
operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka
pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
c. Forecast
penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga menyebabkan
perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d. Perluasan
usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e. Begitu
juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara
radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang
berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
3.
Faktor-faktor
Persediaan Karyawan
Permintaan sumber daya
manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan
berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data
masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa
berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
2.3 Hubungan
antara Perencanaan SDM dengan Anggaran
Antara
manajemen sumber daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan yang sangat
erat. Pengaruh nilai terhadap perencanaan sumber daya manusia sangat jelas pada
hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal sebagai
berikut :
1. Anggaran merupakan pusat pertemuan
antara polotik dengan administrasi publik, dan merupakan proses lewat mana
konflik-konflik nilai diatasi dan diterjemahkan ke dalam program-program
kongret melalui pengalokasian sumber-sumber daya yang langka ke tujuan-tujuan
program.
2. Karena gaji dan tunjangan merupakan 50
hingga 70% dari pengeluaran instansi pemerintah, nota keuangan yang paling
vital yang disampaikan oleh pimpinan eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga
legislatif, merupakan pengeluaran untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling
umum digunakan oleh lembaga legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah
dari program instansi adalah pembatasan anggaran atas sejumlah kedudukan dan
dialokasiakan untuk suatu instansi, dan tingkat gaji dan tunjangan yang
diperuntukkan bagi jabatan-jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu
persiapan anggaran dan proses persetujuan merupakan saran melalui mana lingkup
dari pada administrasi publik perhubungan dengan lonteks politik lebih luas.
3.
Perencanaan
sumber daya manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang
menjabati antara lingkungan politik luar dan aktivitas-aktivitas inti seperti
analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan, dan
imbalan/kompensasi.
Dari semuanya itu, kata Klingner & Nalbandian,
perencanaan sumber daya manusia yang diusulkan oleh para manajer instansi
dipengaruhi oleh realitas politik pada prioritas-prioritas yang ditetapkan oleh
lembaga legislatif, dan perkiraan-perkiraan sumber pendapatan.
2.4
Anggaran dan Manajemen Keuangan
2.4.1
Anggaran
A.
Pengertian
Anggaran
Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran
sebagai berikut: "Profit planning and control may be broadly as de fined
as sistematic and formalized approach for accomplishing the planning,
coordinating and control responsibility of management".
Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan
dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan,
koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar
manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan,
mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional
didalam badan usaha.
Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran
merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas
program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran
menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk
suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang
dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran
merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang
diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang menvakup
jangka waktu satu tahun.
Menurut Supriyono (1990, p.15),
penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai
sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang
akan datang.
Anggaran merupakan suatu rencana jangka
pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah
ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh
manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan
kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
B.
Fungsi
Anggaran
Peranan anggaran pada
suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan,
fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam
menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
1. Fungsi
Perencanaan
Perencanaan merupakan
salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi
manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
lainnya.Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut:
"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam
hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang
dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan". Dari kutipan di atas
disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari
perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang
akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan
tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka
aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.
2. Fungsi
Pengawasan
Anggaran merupakan
salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu
merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya
dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja
dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan
membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan
efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam
mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan
tetapi mencegah dan nemperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu
disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat
menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan
itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.
3. Fungsi
Koordinasi
Fungsi koordinasi
menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang
baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan
bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat
menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan,
sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu
anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada
dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu
bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.
4. Anggaran
Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan
suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter.
Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan
taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman
kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya. Tujuan
yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk
membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan
untuk mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas
yang tidak dibenarkan oleh undang-undang.
C. Manfaat
Anggaran
Menurut Marconi dan
Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah :
1.
Anggaran merupakan
hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi
di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan
kegiatan di masa yang akan datang.
2.
Anggaran
merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena
dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
3.
Anggaran
merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang
satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
4.
Anggaran menyediakan
informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar
yang telah ditetapkan.
5.
Anggaran sebagai alat
pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang
kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan
tindakan koreksi yang harus diambil.
6.
Anggaran mempengaruhi
dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan
efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan
karyawan.
2.4.2
Manajemen
Keuangan
A.
Pengertian
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian
dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan
harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini
wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam
mencapai tujuan perusahaan.
B.
Aktivitas
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas,
yaitu :
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu
aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu
aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun
sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu
setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus
dikelola seefisien mungkin.
C.
Fungsi
Manajemen Keuangan
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi
Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana
pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari
perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana
perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan, mencari dan
mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana
perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, melakukan
evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan
audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
8. Pelaporan Keuangan, penyediaan
informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.
2.5 Forcasting
SDM
Peramalan atau dalam bahasa
Inggris disebut dengan Forecasting adalah
seni dan ilmu memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Peramalan
merupakan salah satu fungsi yang sangat penting karena hampir semua keputusan
bisnis diambil berdasarkan peramalan apa yang akan terjadi di masa depan.
Perencanaan-perencanaan bisnis seperti model produk dan jumlah unit yang akan
diproduksi, pasar mana yang paling berpotensi, berapa banyak karyawan yang
harus direkrut, berapa banyak modal yang harus disediakan dan berapa banyak
bahan baku yang harus dibeli pada umumnya dibuat berdasarkan Forecast atau
Peramalan yang ditentukan oleh Manajemen.
Peramalan yang buruk akan
menghasilkan keputusan bisnis yang salah dan membuat perusahaan tidak siap
untuk memenuhi tuntutan masa depan sehingga akan sangat membahayakan perusahaan
itu sendiri. Konsekuensinya dapat berupa hilangnya pelanggan atau menderita
kerugian yang besar atau bahkan memaksa perusahaan yang bersangkutan keluar
dari bisnisnya. Dan tentunya, sebuah Peramalan atau Forecasting yang baik dan
akurat dapat membantu perusahaan dalam mempersiapkan semua sumber dayanya
untuk menghadapi semua tuntutan di masa depan sehingga dapat menguntungkan
perusahaan tersebut dan memenangi persaingan bisnisnya.
Peramalan (Forecasting) menurut Nasution dan
Prasetyawan (2008:29), Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa
kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas,
kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan
barang ataupun jasa.
Forecasting
atau Peramalan menurut William J. Stevenson (2009:72), Peramalan adalah
input dasar dalam proses pengambilan keputusan manajemen operasi dalam
memberikan informasi tentang permintaan di masa mendatang dengan tujuan untuk
menentukan berapa kapasitas atau persediaan yang diperlukan untuk membuat
keputusan staffing, budget yang harus disiapkan, pemesanan barang dari supplier
dan partner dari rantai pasok yang dibutuhkan dalam membuat suatu perencanaan.
Forecasting
atau Peramalan menurut Jay Heizer & Barry Render (2011:136), Peramalan
adalah seni dan ilmu untuk memprediksi kejadian di masa depan dengan melibatkan
pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa mendatang dengan model
pendekatan sistematis.
Ada beberapa metode forecasting sumber daya manusia
yang dikenal, yaitu :
1. Inkrementalisme (atau
dekrementalisme) merupakan metode perkiraan yang memproyeksikan
perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi
anggaran.
2. Collective opinion, teknik ini meliputi
pengumpulan informasi dari berbagai sumber didalam dan diluar organisasi dan
kemudian mencapai kesepakatan kelompok mengenai penafsiran data tersebut.
3. Categorical and Cluster forecasting,
teknik kategori ini memperkirakan kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai
kelompok kedudukan dan teknik kluster ini memperkirakan kelompok-kelompok
bersama kedudukan tersebut dengan syarat dan tuntutan akan ketrampilan umum.
Ini sering dipakai dalam organisasi yang besar.
4. Modeling, metode ini menggunakan
matematis dan komputer dimana para manager harus menggunakan teknik-teknik
model untuk memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia. Asumsi
ini didasarkan pada keadaan ekonomi, perkembagan teknologi, sistem pendidikan,
persaingan para majikan, sifat dasar pasar tenaga kerja, sistem kompensasi,
jumlah lowongan dan praktek rekruitmen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan SDM (Sumber Daya Manusia)
atau Human Resource Planning (HRP) adalah Proses peramalan sistematis
yang menghubungkan kebutuhan sumber daya manusia suatu organisasi dengan
rencana strategisnya untuk memastikan bahwa kepegawaiannya memadai,
berkualitas, dan cukup kompeten untuk mencapai tujuan organisasinya. Adapun tujuan perencanaan SDM antara lain adalah sebagai
berikut :
1.
Menjamin tersedianya tenaga kerja.
2.
Menentukan kualitas dan kuantitas karyawan.
3.
Menghindari terjadinya mismanajemen.
4.
Menjadi pedoman.
5.
Mempermudah koordinasi, integrase, dan sinkronisasi,
sehingga produktivitas kerja meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar