MODEL BISNIS

Model bisnis adalah suatu metode dalam melakukan bisnis agar perusahaan dapat menghasilkan pendapatan untuk mempertahankan keberadaan perusahaannya (Turban.2004,p11). Model bisnis juga menetukan bagaimana cara dan nilai apa saja yang ditambahkan oleh suatu perusahaan dalam menawarkan produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Secara sederhana model bisnis adalah rencana untuk bagaimana sebuah perusahaan akan menghasilkan uang.
Model bisnis disusun bedarsarkan komponen-komponen model bisnis itu sendiri.

Komponen model bisnis menurut Alexander Ostenwalderdan Yves Pigneur, dibagi menjadi 9 komponen, yaitu :
  • Custommer segment.
    Dalam menjalankan roda bisnis, pertama sebuah perusahaan harus menetapkan siapa yang harus dilayani(pelanggan). Perusahaan dapat menentukan akan melayani satu atau bahkan lebih segmen.

    Kategori di dalam customer segments
    Mass Market  : Segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan masalah yang sama.
    Niche Market : Segmen pasar yang spesifik.
    Segmented     : Segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda tetapi dalam satu kategori.
    Diversified     : Segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda.
    Multi-sided Platform : Melayani 2 atau lebih pasar segmen pasar yang saling tergantung.
  • Value Proposition.
    Value proposition adalah blok pertama yang harus diisi apabila kita menggunakan metode offer-led. Value proposition sendiri merupakan nilai atau value yang kita tawarkan untuk pelanggan.Kelebihan dan keunggulan produk kita dibanding pesaing adalah hal yang harus dituliskan di value proposition.
    Kategori di dalam value proposition
    Newness : produk / jasa yang baru yang belum pernah ditawarkan sebelumnya biasanya banyak ditemukan di dunia teknologi.
    Performance: produk / jasa yang ditawarkan meningkatkan kinerja customer agar menjadi lebih efisien / lebih efektif.
    Customization: produk / jasa yang ditawarkan berbeda / ada pilihan untuk setiap segmen yang memiliki kebutuhan yang beragam/berbeda.
    Getting the Job Done : dengan membeli brg tersebut akan membantu customer menyelesaikan sesuatu.
    Desain (Design) : menawarkan nilai artistik lebih dr sekedar fungsional.
    Status (Brand) : merk yang high class memberi social status kepada pembelinya.
    Harga (Price) : menawarkan harga yang bersaing atau sesuai dengan ciri customer segmennya. Hemat (Cost reduction) : produk / jasa yang ditawarkan membantu customer mengefisienkan biaya pemakaian.
    Meminimasi Resiko (Risk reduction) : menawarkan produk / jasa yang meminimalkan risiko yang ditanggung customer seperti garansi.
    Akses (Accessibility) : mempermudah akses customer terhadap produk / jasa yang ditawarkan. Kenyamanan (Convenience/usability) : menawarkan produk / jasa yang nyaman dan cenderung mempermudah customer.
  • Channels
    Merupakan sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan Value Proposition kepada Customer Segment yang dilayani.

    Kategori di dalam channels
    Direct    : Sales force, web sales, own stores.
    Indirect  : Partner stores, wholesaler.
    Awareness : Tahap awal menginformasikan ke customer.
    Evaluation : Cara membantu customer mengevaluasi value proposition yang ditawarkan.
    Purchase    : Cara-cara customer melakukan pembelian.
    Delivery     : Cara menyampaikan value proposition (produk/jasa) kepada customer.
    After Sales : Customer support setelah terjadi transaksi.
  • Revenue Stream
    Merupakan komponen vital. Umumnya perusahaan memperoleh pendapatan dari pelanggan. Namun banyak perusahaan bisa membuka aliran masuk pendapatan bukan dari kantong pelanggan saja.
    Kategori di dalam revenue stream
    Asset Sale : penjualan produk secara fisik.
    Usage Fee : customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa.
    Subscription Fees : biaya berlangganan.
    Lending/renting/leasing : biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.
    Licensing : biaya ijin pakai jasa / produk.
  • Customer Relationship
    Cara perusahaan menjalin ikatan atau hubungan dengan pelanggannya.

    Kategori di dalam customer relationship
    Transactional : beli putus saat itu juga.
    Long-term : hubungan jangka panjang antara Anda dengan pelanggan.
    Personal Assistance : Ada sales-rep yang melayani pelanggan Anda.
    Self Service : Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di bisnis retail.
    Automated Service : Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda, biasanya di bisnis SaaS.
    Community : Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.
    Co-Creation : Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu untuk bisnis Anda.
  • Key Activities
    Merupakan kegiatan utama perusahaan untuk dapat menciptakan proposi nilai. Proposisi nilai adalah nilai yang dapat dirasakan dari produk yang perusahaan berikan sebagai solusi untuk masalah konsumen atau kebutuhan konsumen.

    Kategori di dalam key activities
    Production : Aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk.
    Problem Solving : Aktivitas operasi yang biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah sakit, organisasi penyedia jasa.
    Platform Network : Menjadi tempat atau wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk saling berinteraksi/transaksi atau membangun network.
  • Key Resources
    Sumber daya milik perusahaan yang digunakan untuk mewujudkan proposal nilai. Sumber daya umumnya berwujud manusia, teknologi, peralatan, merek.

    Kategori di dalam key resources
    Physical asset : Fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.
    Intellectual : Brand, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi rahasia perusahaan.
    Human : Tenaga kerja
    Financial : Sumber daya keuangan perusahaan cash, credit, obligasi, saham
  • Key Partnershi
    Sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk mewujudkan proposo nilai. Key partnership dapat berwujud join atau aliansi strategi.

    Kategori di dalam key partners
    Strategic Alliance between non-competitors: Kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.
    Coopetition: Kerjasama dengan perusahaan kompetitor.
    Joint ventures to develop new business: Kerjasama untuk membentuk usaha baru.
    Buyer supplier relationship: Hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada motif optimization and economy of scale.

  • Cost structure
    Komposisi biaya untuk mengoperasikan perushaan mewujudkan proposi nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien adalah kunci besarnya laba sebuah perusahaan.

    Kategori di dalam cost structure
    Cost-driven: Sensitif terhadap harga bahan baku.
    Value-driven: Perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/bahan baku karena yang dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup.
    Fixed cost: Biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah produksi.
    Variable cost: Biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi.
Perusahaan sangat penting memiliki model bisnis sebab bila sebuah perusahaan tidak memiliki atau tidak memikirkan model bisnis maka perusahaan itu akan bingung menjalankan roda bisnisnya sendiri.
Mereka tidak dapat menentukan cara-cara untuk menjual produk mereka, mereka akan bingung menentukan target pasar mereka, dan mereka akan sangat kesulitan untuk mempertahankan keberadaan bisnis dan perusahaan mereka sendiri.
Tanpa model bisnis, investor dan pemilik tidak akan memiliki gagasan yang jelas tentang cara terbaik untuk mengembangkan bisnis mereka.
Perusahaan itu sendiri memiliki kekuatan utama, menurut Michael Porter terdapat 5 kekuatan utama, yaitu :
  • Daya pemasok (Supplier Power)
    Hal ini didorong oleh jumlah pemasok, keunikan produk atau jasa mereka, kekuatan dan kontrol, biaya dapat beralih dari satu ke yang lain, dan seterusnya. Semakin sedikit pilihan pemasok yang perusahaa, dan semakin perusahaan membutuhkan bantuan pemasok, pemasok akan merasa lebih kuat kedudukanya.
  • Kekuatan pembeli (Buyer Power)
    Hal ini didorong oleh jumlah pembeli, pentingnya setiap pembeli per individu untuk bisnis anda, biaya untuk mereka beralih dari produk dan jasa anda kepada mereka dari orang lain, dan sebagainya. Jangan pernah meremehkan pembeli karena mereka dapat mendikte bisnis.
  • Rivalitas Kompetitif (Competitive Rivalry)
    Jika pemasok dan pembeli tidak mendapatkan kesepakatan yang baik, mereka akan pergi ke tempat lain. Di sisi lain, jika pesaing perusahaan tidak ada yang bisa melakukan apa yang perusahaan lakukan, maka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. 
  • Ancaman Substitusi (Threat of Substitution)
    Pembeli suatu saat akan memiliki kecenderungan untuk mengganti produk karena kinerja dari produk pengganti lebih baik dan memiliki harga relatif murah. Jumlah produknya juga lebih gampang ditemukan di pasar.
  • Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entry)
    Kekuatan ini biasanya dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri tertentu. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, dll. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk , semakin rendah ancaman yang masuk dari pendatang baru.
Lalu dengan adanya TI, hal ini juga berpengaruh pada setiap kekuatan yang ada pada Porter’s 5 Forces, berikut pengaruhnya:
  • Daya Pemasok.
    Pengaruh TI pada kekuatan daya pemasok yaitu, info yang di dapat lebih akurat dikarenakan langsung terhubung dengan database pemasok, sehingga waktu yang diperlukan relatif lebih cepat daripada proses manual. 
  • Kekuatan Pembeli.
    Bertambahnya jumlah pembeli dikarenakan publikasi-publikasi di media elektronik. Dan pembeli dengan mudah dapat memperoleh informasi dari suatu produk, sehingga dapat membandingkan dengan produk lainya. Bagi para pembeli dengan perkembangan TI memungkinkan banyaknya pilihan barang/jasa yang dibeli, dan semakin terbukanya transparansi suatu produk.
  • Rivalitas Kompetitif.
    Pengaruh TI pada Rivalitas Kompetitif terdapat 2 kemungkinan:

    1. Terjadinya Persaingan yang semakin ketat. Hal ini dapat terjadi karena mudahnya informasi yang diperoleh, sehingga memungkinkan pesaing menemukan celah kekurangan dan dapat menghasilkan produk yang dapat lebih bersaing di pasar.

    2. Terjadinya Partnership Business. Karena persaingan semakin ketat, maka untuk menghindari kerugian dan mengoptimalkan keuntungan dilakukan partnership agar antar perusahaan pesaing tersebut dapat mempertahankan eksistensi perusahaannya dan merebut segmen pasar yang lebih besar.
  • Ancaman Substitusi.
    Dengan perkembangan TI dapat mengakibatkan pergantian suatu produk ke produk yang lain dengan tempo yang lebih cepat. Sehingga produsen dituntut lebih kreatif, kompetitif dan inovatif untuk mempertahankan eksistensi produknya pada segmen pasar. Bagi pembeli juga dituntut lebih bijak dalam membeli suatu produk. 
  • Ancaman Pendatang Baru.
    Terbukanya pasar yang lebar maka memungkinkan datangnya pesaing yang lebih banyak. Karena dengan menggunakan TI besarnya biaya investasi dapat ditekan. 
Di dalam Model bisnis terdapat pula bentuk-bentuk model untuk E-Business dan menurut Peter Weill dan Michael R. Vitale dalam buku “Place to Space: Migrating to e-Business Models”, memperkenalkan delapan tipe Model E-Business utama yang dapat dipilih perusahaan., yaitu :
  1. Direct to Customer.
    Melakukan penjualan melalui hubungan yang terjalin secara langsung antara perusahaan dengan pelanggannya.
    Contoh: online shop yang ditangani langsung oleh pemiliknya sehingga konsumen dapat berhubungan langsung saat proses jual beli berlangsung.
  2. Full-Service Provider.
    Menyediakan berbagai fasilitas dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan lain maupun customer dalam menjalankan operasi bisnisnya.
    Contoh : Pada bank menyediakan fasilitas atm untuk pembayaran maupun pengiriman. Dan bank juga menyediakan layanan mobile banking untuk memudahkan transaksi dan berbagai fasilitas jasa lainnya.
  3. Whole of Enterprise.
    Menawarkan fasilitas satu pintu (single point of contact) kepada pelanggan yang membutuhkan pelayanan tertentu yang melibatkan banyak pihak (perusahaan).
    Contoh : mobile banking memungkinkan kita untuk melakukan berbagai macam transaksi seperti membayar tagihan, mentransfer uang , cek saldo dll.
  4. Intermediaries, menjadi perantara dari berbagai jenis keperluan (berdasarkan data, informasi, segmen industri, komunitas, dll).
    Contoh : amazon.com mereka menyediakan berbagai jenis barang dan jasa dari bebagai produsen dan penyedia jasa untuk mempermudah konsumen dalam mencari suatu barang / jasa yang mereka butuhkan, jadi amazon hanya bertindak sebagai pihak ketiga atau sebagai perantara.
  5. Shared Infrastructure.
    Menawarkan penyewaan terhadap berbagai insfrastuktur teknologi informasi, meliputi database, aplikasi, perangkat keras, dan jaringan.
    Contoh : antivirus (avast), mendapatkan fasilitas trial dalam jangka waktu 1bln, jika kita ingin tetap menggunakan layanan tersebut maka kita harus membayar sejumlah harga yang ditentukan jika tidak aplikasi tersebut tidak akan berjalan.
  6. Virtual Community.
    Memanfaatkan komunitas yang ada di dunia maya untuk berbagai keperluan seperti penawaran berbagai produk dan jasa digital.
    Contoh : Kaskus, dalam kaskus terdapat forum jual beli, yang menyediakan lapak penjualan dan pembelian barang maupun jasa.
  7. Value Net Integrator.
    Mengintegrasikan berbagai entiti atau sumber daya yang ada di internet agar produk-produk atau jasa-jasa baru yang belum pernah ada sebelumnya dapat ditawarkan kepada pasar dan calon pelanggan.
    Contoh : para produsen memasang iklan di berbagai sosial media dan berbagai website guna mempromosikan produk barunya.
  8. Content Provider
    Menawarkan pelayanan pembentukan dan distribusi data, informasi, knowledge (content) yang bernilai tinggi kepada pelanggan.
    Contoh : Wikipedia , website tersebut menyediakan segala informasi maupun pembentukan informasi.

Ulasan Tentang Model Bisnis Pada Go-Jek
GO-JEK merupakan perusahaan penyedia jasa layanan transpotasi dengan menggunakan armada Motor yang saat ini telah memimpin revolusi industri transportasi Ojek di wilayah jabodetabek. Go-Jek Indonesia didirikan oleh Nadiem Makarim dan Michaelangelo Moran dan mulai beroperasi di Jakarta sejak tahun 2011. 

Go-Jek menghubungkan antara pengguna jasa dengan tukang ojek melalui aplikasi GO-JEK yang dapat diakses melalui smartphone. Para pelanggan cukup mengunduh aplikasi tersebut dan memesan lewat ponsel. Dengan aplikasi tersebut, konsumen dapat mengetahui kisaran tarif yang harus dibayar, dan juga bisa melacak keberadaan ojek yang dipesan melalui GPS yang ada di aplikasi ataupun menghubunginya langsung.

Sistem pembayarannya dilakukan secara non tunai dengan sistem kredit yang bisa di top upmelalui aplikasi.GO-JEK bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jabodetabek, Bandung, Bali & Surabaya yang menawarkan sebuah solusi dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan.

Melalui slogannya yaitu An Ojek for Every Need, Go-Jek tidak hanya menyediakan layanan transportasi angkutan penumpang, namun juga melayani jasa kurir yang digunakan untuk pengiriman dokumen dan barang, lalu ada jasa belanja dan Go-Food untuk pesan antar makanan. Tidak berhenti sampai disitu saja, jelang lebaran ini, Go-Jek meluncurkan layanan Go-World yang menawarkan tiga layanan baru, yaitu jasa pembersih untuk bersih-bersih rumah atau kantor, kemudian jasa pijat untuk pijat panggilan, dan jasa kecantikan layaknya salon keliling. Semua jenis layanan dapat dipesan oleh pelanggan lewat aplikasi.

Go-Jek berharap dengan hadirnya layanan ini dapat menyerap banyak tenaga kerja. Melihat kondisi di tanah air banyak para penganggur yang memiliki keahlian namun sulit mencari kerja. Dengan layanan ini Go-JEK mencoba untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu Go-JEK juga mencoba menciptakan style baru dalam menggunakan jasa transportasi.

Saat ini Go-Jek memiliki empat jenis jasa layanan yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yaitu instantcourier, transport, go-food, dan shoping.Instant couriermerupakan layanan pengiriman dan pengantaran paket kilat. Paket akan langsung dijemput dan diantarkan ke lokasi tujuan tanpa harus melalui proses yang panjang, konsumen cukup mengisi form yang tertera pada layar aplikasi. Layanan transport pada Go-Jek merupakan layanan jasa yang hampir sama dengan layanan jasa ojek pada umumnya, hanya saja Go-Jek telah menetapkan tarif tetap sesuai dengan kilometer yang ditempuh. Hal ini tentunya akan mengurangi resiko adanya kecurangan yang dilakukan oleh driver.

Go-food merupakan layanan pesan antar makanan yang dapat dipesan oleh konsumen. Layanan pesan antar makanan hanya dapat dipesan ke perusahaan makanan yang telah bermitra dengan Go-Jek. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera pada aplikasi dan memilih makanan sesuai dengan keinginan yang tertera pada menu layanan. Layanan terakhir yang disediakan oleh Go-Jek yaitu shopping, merupakan layanan dimana konsumen dapat membeli sesuatu tanpa harus datang ke gerai penjualan. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera pada aplikasi dan juga menentukan jenis barang yang ingin dibeli.




Referensi : 
Artikel ilmiah Delapan Aternatif
Model E-business oleh Richardus Eko Indrajit.
Artikel Komponen Model Bisnis oleh Lisa Magloff Artikel ilmiah Apakah komponen utama dari model bisnis oleh Dana Griffin Porter, M.E. (1979), How competitive forces shape strategy,1979.
Studentpreneur.co

Komentar

Postingan Populer