Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasi Inflasi Dan Pengangguran
Masalah yang dihadapi oleh suatu Negara memang ada banyak sekali terutama Negara Indonesia. Belum selesai mengatasi masalah inflasi atau kenaikan, namun sudah muncul lagi permasalahan lain yang harus segera diatasi yaitu masalah pengangguran.
Kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran negara.
Inflasi dan pengangguran merupakan dua masalah pokok yang sampai saat ini belum bisa diatasi sepenuhnya. Dapat dilihat di kehidupan sehari hari, jika pada saat ini semakin banyak orang orang yang mengalami pengangguran karena terbatasnya lapangan kerja yang tersedia dan semakin banyak nya mahasiswa mahasiswa yang telah diwisuda, sehingga untuk mengatasi masalah pengangguran harus dengan kebijakan kebijakan yang serius.
Inflasi juga merupakan masalah yang serius yang harus segera diatasi oleh pihak pemerintah, sebab inflasi dan pengangguran merupakan masalah pokok dari pemerintah yang dapat merugikan pemerintahan itu sendiri jika kedua masalah ini tidak secepatnya diatasi. Kedua fenomena ini sungguh sebetulnya menjadi suatu fenomena yang sangat memprihatinkan.
Inflasi dan Pengangguran
Inflasi adalah suatu keadaan dimana semua harga barang dan juga jasa secara serentak mengalami kenaikan secara terus menerus dan dalam waktu yang lama.
Adanya keadaan inflasi ini biasanya sering terjadi karena disebabkan oleh adanya kenaikan harga BBm sehingga diikuti oleh harga harga yang lain termasuk harga bahan pokok dan juga harga jasa.
Sedangkan pengangguran adalah istilah yang sering digunakan untuk orang orang yang belum memiliki pekerjaan yang layak. Penyebab terjadinya pengangguran salah satunya adalah terbatasnya jumlah lapangan kerja yang tersedia sedangkan jumlah pencari kerjanya sangat banyak.
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi
Pemerintah memiliki beberapa kebijakan yang digunakan untuk mengatasi masalah inflasi. Berikut adalah tiga kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi :
I. Kebijakan moneter
Inflasi dan Pengangguran
Inflasi adalah suatu keadaan dimana semua harga barang dan juga jasa secara serentak mengalami kenaikan secara terus menerus dan dalam waktu yang lama.
Adanya keadaan inflasi ini biasanya sering terjadi karena disebabkan oleh adanya kenaikan harga BBm sehingga diikuti oleh harga harga yang lain termasuk harga bahan pokok dan juga harga jasa.
Sedangkan pengangguran adalah istilah yang sering digunakan untuk orang orang yang belum memiliki pekerjaan yang layak. Penyebab terjadinya pengangguran salah satunya adalah terbatasnya jumlah lapangan kerja yang tersedia sedangkan jumlah pencari kerjanya sangat banyak.
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi
Pemerintah memiliki beberapa kebijakan yang digunakan untuk mengatasi masalah inflasi. Berikut adalah tiga kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi :
I. Kebijakan moneter
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengadakan peningkatan pendapatan nasional pemerintah yang dilakukan dengan cara merubah jumlah uang yang sudah beredar, karena salah satu penyebab inflasi adalah banyaknya jumlah uang yang telah beredar. Sehingga dengan adanya kebijakan moneter ini diharapkan bisa mengurangi jumlah uang yang telah beredar dan dapat kembali ke kondisi yang normal.
Untuk mengatasi inflasi, tentu digunakan kebijakan moneter yang bersifat mengurangi jumlah uang beredar, yang meliputi:
Untuk mengatasi inflasi, tentu digunakan kebijakan moneter yang bersifat mengurangi jumlah uang beredar, yang meliputi:
- Kebijakan Pasar Terbuka, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menjual SBI (Surat Bank Indonesia). Dengan menjual SBI, Bank Sentral akan menerima uang dari masyarakat. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
- Kebijakan Diskonto, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga, diharapkan masyarakat akan menabung di bank lebih banyak. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
- Kebijakan Cadangan Kas, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan cadangan kas minimum. Sehingga, bank umum harus menahan uang lebih banyak di bank sebagai cadangan. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
- Kebijakan Kredit Selektif, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara memperketat syarat-syarat pemberian kredit. Syarat pemberian yang ketat akan mengurangi jumlah pengusaha yang bisa memperoleh kredit. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
- Sanering, yaitu kebijakan Bank Sentral memotong nilai mata uang dalam negeri jika negara sudah mengalami hiperinflasi (inflasi di atas 100%). Dengan memotong nilai mata uang maka nilai uang yang beredar dapat dikurangi.
- Menarik atau memusnahkan uang lama, yaitu kebijakan Bank Sentral mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menarik atau memusnahkan uang lama seperti uang logam Rp5,00; Rp10,00 dan Rp25,00 serta uang kertas Rp100,00.
- Membatasi pencetakan uang baru.
Kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran negara.
Untuk mengatasi inflasi, pemerintah dapat melakukan kebijakan fiskal sebagai berikut:
Cara untuk melaksanakan kebijakan ini adalah dengan menaikan hasil produksi.
Selain dengan kebijakan moneter dan fiskal, untuk mengatasi inflasi pemerintah dapat menjalankan kebijakan berikut:
- Mengurangi pengeluaran pemerintah.
- Menaikkan tarif pajak.
Kenaikan tarif pajak akan mengurangi tingkat konsumsi masyarakat. Berkurangnya tingkat konsumsi akan mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa yang akhirnya dapat menurunkan harga-harga.
Cara untuk melaksanakan kebijakan ini adalah dengan menaikan hasil produksi.
Selain dengan kebijakan moneter dan fiskal, untuk mengatasi inflasi pemerintah dapat menjalankan kebijakan berikut:
- Menambah hasil produksi.
- Mempermudah masuknya barang impor.
- Tidak mengimpor barang-barang dari negara yang sedang mengalami inflasi.
- Menetapkan harga maksimum.
- Melarang penimbunan barang yang biasa dilakukan pedagang.
- Menjaga kestabilan tingkat upah.
Referensi :informasi-pendidikan.com
Komentar
Posting Komentar