Perecanaan dan Pengembangan Karier



PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIER







NAMA                     : PRIMAJATTI PRATIWI    
NPM                       : 25216797
KELAS                    : 4EB10                
MATA KULIAH    : MANAJEMEN SUMBER DAYA                                       MANUSIA
            




AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA


BAB I
PENDAHULUAN

            Salah satu kunci sukses dalam berkarier adalah perencanaan yang matang.Perencanaan tidak hanya dibuat sekali, tetapi harus dilakukan berulang. Sepertihalnya pemeriksaan kesehatan, karier pun butuh dicek secara berkala. Apalagi jika pekerjaan yang Anda jalani tidak sesuai ekspektasi dan tidak sesuai dengan bakatdan minat. Segera berpikir untuk menata ulang karier. Tidak ada kata terlambatuntuk melakukannya. Perencanaan karier bukanlah suatu proses yang sulit ataupunmenjadi beban. Bahkan sebaliknya, hendaknya ini dilihat sebagai proses yangmemberikan makna kepada perjalanan karier anda. Proses ini akan membantu andamencapai tujuan karier.
            Kesempatan untuk maju yang termasuk dalam program pengembangan dapatdiwujudkan jika mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan. Program pendidikan dan pelatihan yang mana diikuti perlu direncanakan dengan baik, agar pada gilirannya mereka mempunyaikesempatanu untuk dipromosikan dipindahkan dari suatu jabatan ke jabatan lain yangmempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.


           







BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Karier, Perencanaan Karier, dan Pengembangan Karier
2.1.1     Pengertian Karier
Karier merupakan istilah yang didefinisikan oleh KBBI sebagai perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang.
Menurut Rivai, (2009:369).Karir adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama perjalanan usianya.
Menurut Panggabean (2002:17).Karir adalah suatu rangkaian aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan danmemberikan kesinambungan, keteraturan dan arti kehidupan bagi seseorang.

2.1.2     Pengertian Perencanaan Karier
Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan seorangkaryawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti proses kenaikan pangkatatau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya.
Menurut Dilard (1985 : 24)Perencanaan karir merupakan proses pencapaian tujuan karir individu , yang ditandaioleh adanya tujuan yang jelas setelah menyelesaikan pendidikan, cita-cita yang jelasterhadap pekerjaan, motivasi terhadap pendidikan, dan pekerjaan yang di cita- citakan, persepsi yang realitas terhadap diri maupun lingkungan, kemampuan mengelompokkan pekerjaan yang diminati , menghargai pekerjaan dan nilai-nilai yang ada di dalamnya secara  positif, kemandirian dalam proses pengambilan keputusan , kemantangan dalam proses pengambilan keputusan, dan menunjukkan cara- cara realistis dalam mencapai cita- cita.
Menurut Supriatna (2009:49) Perencanaan karir adalah aktivitas peserta didik yang mengarah pada keputusan karir masa depan. Sharf (1992,156) Perencanaan karir dapat mengukur tingkat pemahaman individu tentang berbagai jenis pencarian informasi dan aspek-aspek pekerjaaan.Menurut Kol. Susilo Martoto, Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentangkemungkinan-kemungkinan seorang karyawan/anggota organisasi sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya.

2.1.3     Pengertian Pengembangan Karier
Pengembangan karier merupakan tanggung jawab suatu organisasi yang menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu, agar pada waktu dibutuhkan organisasi sudah memiliki karyawan dengan kualifikasi tertentu. Sifatnya paternalistik, dari atas kebawah dan tersentralisasi.
Menurut Bangun (2012) pengembangan karir adalah serangkaian kegiatan yang mengarah pada penjajakan dalam memantapkan karir seseorang di masa akan datang.
Menurut Siagian (2007) pengembangan karir adalah perubahan– perubahan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir. carrer development refers to the process and activities involved in preparing an employee for future position in the organization. (Pengembangan karir menunjukkan proses dan kegiatan mempersiapkan seorang pegawai untuk jabatan dalam organisasi yang akan datang).

2.2  Ruang Lingkup Perencanaan Karier
Ruang lingkup perencanaan karier mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.     Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan
Terdapat piramida kepangkatan yang serasi sesuai dengan prinsip rentang kendali(span of control) dalam suatu organisasi/perusahaan karena Semakin tinggi pangkat,semakin terbatas pula jumlah personil yang menduduki kepangkatan tersebut.Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan perlu memperhatikan 7truct-faktor diantaranya: sifat tugas, beban tugas dan tanggung jawab yang dipikul pejabatyang bersangkutan.
2.     Perencanaan tujuan-tujuan organisasi/perusahaan
Tujuan-tujuan organisasi mulai dari tingkat teratas sampai dengan eselon-eselondibawahnya, akan menentukan jalur karir anggota organisasi bersangkutan. Disinilahkemampuan intelektual maupun kepribadian kepemimpinan akan diuji, untuk dapatmeniti karier tersebut.Tujuan organisasi sangat penting dirumuskan agar setiap anggota organisasimempunyai tujuan yang jelas terarah. Dari tujuan organisasi akan dapat ditentukan:
a.      Besar kecilnya misi organisasi
b.     Berat ringannya tugas pekerjaan
c.      Spesifikasi pekerjaan yang perlu dirumuskan
d.     Jenis kelompok pekerjaan yang perlu disusun
e.      Kuantitas dan kualitas personel yang diperlukan

2.3  Langkah-Langkah Perencanaan Karier
Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karir terdiri atas hal-hal berikut ini :
1.     Menilai Diri Sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaan karir adalah bertanya atau memahami diri sendiri. Mengenali peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, konsekuensi-konsekuensi, keterampilan, bakat dan nilai berhubungan pada kesempatan karir.
2.      Menetapkan Tujuan Karir
Setelah orang dapat menilai kekuatan, kelemahan, dan setelah mendapat pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karir dapat diidentifikasi dan kemudian dibentuk.
3.     Menyiapkan Rencana-Rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan untuk mencapai tujuan karir.
4.     Melaksanakan Rencana- Rencana
Untuk mengimplementasika satu rencana kebanyakan diperlukan iklim organisasi yang mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan dari manajemen untuk membantu bawahan mereka dalam meningkatkan karir mereka.

2.4  Berbagai Pertimbangan dalam Perencanaan Karier
1.     Masa jabatan yang singkatJika seseorang memangku jabatan cukup singkat akan mengakibatkan:
a.      Mereka belum mengenal dan menghayati pekerjaan yang menjaditanggung jawabnya.
b.     Belum terselesainya program kerja yang mungkin sudah ditetapkan.
c.      Penghayatan pada jabatan sebelumnya belum mendalam,tetapi sudahmenyiapkan diri untuk tugas baru.
d.     Menimbulkan pertanyaan yang tidakmudah untuk dijawab untukmengetahui penyebabnya.
2.     Masa jabatan yang terlalu lamaMasa jabatan yang terlalu lama juga menimbulkan gejala yang tidak sehat,akibat-akibatnya antara lain:
a.      Adanya rasa bosan karena kurang bervariasi.
b.     Sikap pasif dan apatis sehingga menurunnya motivasi dan inisiatif dalam bekerja.
c.      Kurang munculnya ide-ide baru/kreatifitas karena kurangnya tantanganyang berarti.
d.     Menimbulkan iklim kerja yang statis.
e.       Keinginan pindah jabatan.

2.5  Informasi dan Konseling pada Perencanaan Karier
2.5.1  Informasi karier
Adanya informasi/penjelasan yang lengkap tentang perencanaan karier bagi para anggota organisasi/karyawan memudahkan anggota organisasi untuk mengetahui ketentuan, persyaratan, jenjang/arah karier dalam organisasi. Pemberian informasi karier dapat dilakukan melalui ceramah, pidato pengarahan, surat edaran, lokakarya, seminar, social meeting, dan sebagainya.
2.5.2  Konseling karier
                    Menurut T. Hani Handoko, pembimbing karier perlu menyadari bahwa karier merupakan bagian dari rencana hidup seseorang sehingga rencana karier yang ditetapkan seharusnya adalah bagian integral dari rencana hidupnya. Sehingga perlu adanya bimbingan karier untuk penilaian pribadi dalam suatu organisasi. Penilaian pribadi tersebut meliputi minat, bakat, kemampuan, motivasi, semangat, ketrampilan, dan moral seseorang.
2.6  Pengembangan Karier    
2.6.1  Pengertian pengembangan karier
Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status seseorang dalam suatu orgnisasi pada jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
2.6.2  Tahap perkembangan karier
Agar tahap perkembangan karier dapat dilakukan secara efektif maka, program karier perlu disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan unik individu dalam berbagai tahap kehidupan dan kariernya.
a.      Karier awal
Karir awal/tahap pembentukan, merupakan tahap penekanan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan di tahun-tahun awal pekerjaannya.
Hambatan-hambatan dalam karier awal (early career)
·        Frustasi dan ketidakpuasan disebabkan harapannya tidak sesuai
·        Adanya penyelia yang tidak kompeten
·        Intensivitas terhadap aspek politis organisasi
·        Kegagalan dalam memantau lingkungan internal dan eksternal
·        Mengabaikan kriteria sesungguhnya untuk pengevaluaian kinerja dari karyawan yang baru diangkat/baru memulai berkarier
·        Ketegangan antara profesional yang lebih muda dan yang tua serta manajer yang diakibatkan oleh perbedaan pengalaman, kebutuhan dan minat
·        Ketidakpastian mengenai batasan loyalitas yang dituntut organisasi.
·        Kegelisahan mengenai integritas, komitmen, dan dependensi.
b.     Karier pertengahan
Tahap karier pertengahan(middle career) kerap kali meliputi pengalaman baru, seperti penugasan khusus, transfer dan promosi yang lebih tinggi, tawaran dari organisasi lain, kesempatan vasibilitas untuk jenjang organisasi yang lebih tinggi, dan pembentukan nilai seseornag bagi organisasi.
c.      Karier akhir
Pemberian pelatihan kepada penerus, penguranagn beban kerja, atau pendelegasian tugas-tugas utama periode karier akhir (late career) adalah agar tetap produktif dan menyiapkan diri untuk pensiun.
2.6.3  Pengembangan karier secara individual dan organisasional
a.      Pengembangan karier secara individual
Ada enam kegiatan pengembangan karier secara individual yaitu sebagai berikut:
                                i.          Prestasi kerja
Kegiatan paling penting untuk memajukan karier adalah prestasi kerja yang baik, karena hal ini mendasari semua kegiatan pengembangan karier lainnya kemajuan karier sangat tergantungpada prestasi.
                              ii.          Exposure
Kemajuan karier juga ditentukan oleh eksposure. Eksposure berarti menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan-kesempatan karier lainnya. Tanpa eksposure, karyawan yang berprestasi baik mungkin tidak memperoleh kesempatan untuk mencapai sasaran-sasaran kariernya. Para menejer mendapatkan eksposure terutama melalui prestasi, laporan-laporan tertulis, presentasi lisan, kerja panitia, pelayanan masyarakat, dan bahkan lama jam kerja mereka.
                            iii.          Permintaan berhenti
Bila seorang karyawan melihat kesempatan karier yang lebih besar di tempat lain, permintaan berhenti mungkin merupakan suatu cara untuk mencapai sasaran-sasaran karier. Banyak karyawan terutama para menejer professional berpindah-pindah perusahaan sebagai strategi karier mereka. Bila hal itu dilakukan secara efektif, mereka biasanya mendapatkan promosi, kenaikan gaji, dan pengalaman baru. permintaan berhenti untuk melanjutkan karier dan pengelaman baru. permintaan berhenti untuk melanjutkan karier diperusahaan lain sering disebut leveraging. Bagai manapun juga, bila teknik ini terlalu sering digunakn akan merugikan karyawan sendiri.
                            iv.          Kesetiaan pada organisasional
Dalam banyak organisasi, orang-orang meletakan kemajuan karier tergantung pada kesetian organisasional. Kesetiaan organisasional rendah pada diri para sarjana baru (yang mempunyai pengharapan tinggi, sehingga sering kecewa dengan perusahaan pertama mereka) dan para professional (yang kesetiaan pertamanya adalah pada profesi mereka). Dedikasi jangka panjang terhadap perusahaan yang sama akan menurunkan tingkat perputaran tenaga kerja
                              v.          Mentor dan sponsor
Seorang mentor adalah orang yang menawarkan bimbingan karier informal. Karyawan atau mentor dalam banyak perusahaan menyadari bahwa hubungan diantara merka ada dan berguna bagi pengembangan karier. Bila mentor dapat menominasi karyawan untuk kegiatan-kegiatan pengembangan karier, seperti program-program latihan, transfer, atau promosi maka dia sponsor. Seorang sponsor adalah orang dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatan-kesempatan pengembangan karier bagi orang-orang lain. Sering sponsor karyawan adalah atasan langsung.
                            vi.          Kesempatan untuk berkembang
Bila karyawan meningkatkan kemampuan, missal melalui program latihan, pengambilan kursus-kursus atau penambahan gelar, maka berarti mereka memanfaatkan kesempatan untuk tumbuh. Hal ini berguna untuk baik bagi departemen personalia dalam pengembangan sumberdaya manusia internal maupun bagi pencapaian rencana karier karyawan.
b.     Pengembangan karier secara organisasional
         Pengembangan karier seharusnya memang tidak tergantung pada usaha-usaha individual saja, sebab hal itu kadang kala idak sesuai dengan kepentingan organisasi, untuk memungkinkan sinkronnya dengan kepentingan organisasi, maka pihak bagian yang berwenang untuk itu, yakni departemen personalia, dapat mengatur perkembangan karier para karyawan/ anggota organisasi. Misalnya dengan mengadakan program-program latihan, kursus-kursus pengembangan karier dan sebagainya. Dalam hal ini lebih mantap lagi apabila pihak pimpinan organisasi dapat menyetujui dan merestui program-program departemen personalia tersebut. Sehingga dengan demikian pihak menejemen (pimpinan) selalu ”well-informed” mengenai upaya-upaya karier personalia dalam organisasinya. Proses penyusunan jalur karier dalam sebuah organisasi disebut perencanaan karier organisasional.
Sebagaian besar organisasi mengarahkan program perencanaan karier untuk mencapai satu atau lebih tujuan berikut ini:
a)     Pengembangan tenaga berbakat yang tersedia secara lebih efektif
b)     Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur-jalur karier tradisional atau karier yang baru
c)     Pengembanagn sumber daya manusia yang lebih efisien didalam dan diantara divisi dan atau lokasi geografis
d)     Meningkatan kinerja malalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh perpindahan karier vertikal dan horisontal
e)     Peningkatan loyalitas dan motivasi karyawan menyebabkan merosotnya putaran karyawan
f)      Sebuah metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan

2.7  Manfaat Perencanaan dan Pengembangan Karier
2.7.1       Manfaat Perencanaan Karir
Dengan adanya perencanaan karir, maka perusahaan dapat :
1.   Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mnereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat perputaran karyawan.
2.   Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
3.   Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan datang.
4.   Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur potensial karir di dalam suatu organisasi.
5.   Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pension, berhenti bekerja dan pengembangan.
6.   Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan di luar negeri.
7.   Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8.   Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di masa depan.
9.   Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang sendiri dari pembatasan sub-ordinate kunci.
10.            Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, perencanaan karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting, persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.
2.7.2       Manfaat Pengembangan Karir
            Organisasi harus berperan aktif dalam perencanaan karier karyawan. Perencanaan karier perlu ditangani karena rencana-rencana sumber daya manusia menunjukkan berbagai kebutuhan staffing organisasi di masa yang akan datang dan berkaitan dengan kesempatan-kesempatan karier.
T. Hani Handoko (2001) Menjelaskan manfaat yang akan diperoleh apabila organisasi atau departemen personalia terlibat dalam perencanaan dan pengembangan karier adalah sebagai berikut:
1.     Mengembangkan para karyawan yang dapat dipromosikan.
2.     Menurunkan perputaran karyawan.
3.     Mengungkap potensi karyawan.
4.     Mendorong pertumbuhan.
5.     Mengurangi penimbunan.
6.     Memuaskan kebutuhan karyawan.
7.     Membantu pelaksanaan rencana – rencana kegiatan yang telah disetujui.





           



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
      Karier merupakan istilah yang didefinisikan oleh KBBI sebagai perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang.
Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan seorangkaryawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti proses kenaikan pangkatatau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya.
Pengembangan karier merupakan tanggung jawab suatu organisasi yang menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu, agar pada waktu dibutuhkan organisasi sudah memiliki karyawan dengan kualifikasi tertentu. Sifatnya paternalistik, dari atas kebawah dan tersentralisasi.
Ruang lingkup perencanaan karier mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.     Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan
2.     Perencanaan tujuan-tujuan organisasi/perusahaan
Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karir terdiri atas hal-hal berikut ini :
1.     Menilai Diri Sendiri
2.     Menetapkan Tujuan Karir
3.     Menyiapkan Rencana-Rencana
4.     Melaksanakan Rencana- Rencana











DAFTAR PUSTAKA

lokasiinformasi.blogspot.com/2017/03/pengenbangan-karir-pengertian-teori-dan.html

Komentar

Postingan Populer