MATERI KOPERASI


KELOMPOK 5

A. EFISIENSI PERUSAHAAN KOPERASI

PENGERTIAN EFISIENSI KOPERASI
Efisiensi Koperasi adalah  pelayanan usaha kepada anggotanya.
Koperasi yang tidak efisien dapat menekan biaya serendah mungkin tetapi anggota tidak memperoleh pelayanan yang baik dan tidak memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi, sebab dampak kooperarifnya tidak dirasakan anggota.

Efisiensi ekonomi usaha koperasi dapat diukur dengan mempergunakan ukuran :
  • Efisiensi dalam operasional usaha yang terlihat dari validitas keuangan (financial viability) dan keragaan kewirakoperasian (entrepreneurship performance).
  • Efisiensi yang dihubungkan dengan pengembangan.Efisiensi yang dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan anggota.


5 Ruang Lingkup Efisiensi Koperasi Menurut  Thoby Mutis (1992) :
1.     Efisiensi Intern Masyarakat
è perbandingan terbaik dari akses biaya dengan biaya yang sebenarnya.
2.     Efisiensi Okatif  
è efisiensi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya dan sumber dana dari semua komponen koperasi tersebut.
3.     Efisiensi Ekstern
è menunjukkan bagaimana efisiensi pada lembaga-lembaga dan perseorangan diluar koperasi yang ikut memacu secara tidak langsung efisiensi didalam koperasi.
4.     Efisiensi Dinamis
è efisiensi yang biasa dikaitkan dengan tingkat optiniasi karena adanya perubahan tekhnologi yang dipakai.
5.     Efisiensi Sosial
è efisiensi yang dikaitkan dengan sumber daya dan dana secara tepat kerana tidak menimbulkan biaya atau beban.

EFISIENSI OPERASIONAL USAHA
                           i.          Tingkat Perputaran Modal
Tingkat perputaran modal usaha digunakan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kecepatan perputaran operating asset dalam suatu periode tertentu.
                         ii.          Tingkat Profit Margin
Perbandingan antara Net Operating Income dengan Net Sales. Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha yang melekat pada penjualan.

                        iii.          Rentabilitas Ekonomi
Yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan dengan modal usaha yang dimiliki menghasilkan laba usaha sebelum pajak.

                        iv.          Rentabilitas Modal Sendiri
Yaitu kemampuan perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan bersih setelah pajak.

 B. MANFAAT EKONOMI KOPERASI

Efisiensi merupakan penghematan input yang diukur denngan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya dengan input realisasi atau sesungguhnya.

Berikut adalah manfaat-manfaat ekonomi koperasi, yaitu :
  • Manfaat Ekonomi Langsung, MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengankoperasinya.
  • Manfaat Ekonomi Tidak Langsung, MELT adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya sutu periode tertentu (periode pelaporan keuangan/ pertangguang jawaban pengurus dan pengawas yakni penerimaan SHU anggota.


C. EFEKTIVITAS KOPERASI

Organisasi ekonomi yang memiliki keharusan menangani usaha berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas dan produktivitas.

Prinsip efisiensi dan efektivitas untuk mewujudkan produktivitas yang tinggi harus dipadukan dengan optimasi pelayanan dan kesejahteraan  mengenai bagaimana dan apa ukuran efektivitas yang setepatnya .

Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif.

D. PRODUKTIVITAS KOPERASI

Produktivitas  koperasi merupakan ukuran sejauh mana koperasi menggunakan sumber daya dan dana untuk memperoleh pendapatan.

Produktivitas koperasi dapat dilihati dari tingkat efesiensi penggunaan sumber-sumber organisasi seperti penggunaan modal.

Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika O>1 maka disebut produktif.

E.  ANALISIS LAPORAN KOPERASI

Laporan keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan yang di buat oleh badan usaha lain. 
Secara umum laporan keuangan keuangan meliputi :
-        Neraca
-        Perhitungan hasil usaha (income statement)
-        Laporan arus kas (cash flow)
-        Catatan atas laporan keuangan
-        Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan


F. PEMBANGUNAN KOPERASI DI NEGARA BERKEMBANG

Konsep Pemerintah dalam Perkembangan yang otonom
Tahapan Pembangunan Koperasi  di Negara Berkembang menurut A. Hanel, 1989:
1.     Tahap I
Pemerintah mendukung perintisan  pembentukan  organisasi koperasi.
2.     Tahap II
Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen dan keuangan secara   langsung dari pemerintah dan atau organisasi   yang dikendalikan oleh pemerintah.
3.     Tahap III
Perkembangan koperasi sebagai organisasi  koperasi yang mandiri.
Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi Koperasi bukan kumpulan modal, dengan demikian tujuan pokoknya harus benar-benar mengabdi untuk kepentingan anggota dan masyarakat di sekitarnya.

Kendala Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang :

1.     Sering koperasi hanya dianggap sebagai organisasi swadaya yang otonom partisipatif dan demokratis dari rakyat kecil (kelas bawah) seperti petani, pengrajin, pedagang dan pekerja(buruh).
2.     Adanya pendapat yang berbeda, diskusi-diskusi yang controversial mengenai keberhasilan dan kegagalan dan dampak koperasi terhadap proses pembangunan ekonomi sosial di negara-negara berkembang.
3.     Kriteria ( tolak ukur) yang dipergunakan untuk mengevaluasi koperasi seperti perkembangan anggota, dan hasil penjualan koperasi kepada anggota, pangsa pasar penjualan koperasi, modal penyertaan para anggota, cadangan SHU, rabat dan sebagainya, telah dan masih sering digunakan sebagai indikator mengenai efisiensi koperasi.


G. PERANAN KOPERASI DI BERBAGAI KEADAAN PERSAINGAN

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Hakikat pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling banyak digunakan oleh ahli ekonomi.

Berikut karakteristik pasar persaingan sempurna:
·       Banyak pembeli dan penjual.
·       Produk yang dijual perusahaan sejenis (homogen).
·       Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar.
·       Pengetahuan yang bagus dari para pelaku pasar.

Adapun tujuan usaha Koperasi dalam pasar persaingan sempurna adalah:
·       Maksimisasi profit
·       Maksimisasi output
·       Meminimisasi Average Cost
·       Maksimisasi SHU

PASAR MONOPOLISTIK
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Untuk mencapai keberhasilan, suatu koperasi harus mampu meningkatkan pendapatan anggotanya, atau secara umum dapat menambah kesehjateraan ekonomi para anggotanya.
Persaingan pasar monopolistik dapat ditandai dengan banyaknya pembeli dan penjual, dan produk yang heterogen.

Ciri-ciri Pasar Monopolistik :
·       Penjual atau pengusaha dari suatu produk adalah banyak, serta jenis produk yang beragam.
·       Ada produk substitusinya.
·       Keluar atau masuk ke industri relative mudah.
·       Harga produk tidak sama di semua pasar.
·       Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing.

PASAR MONOPSONI
Pasar monopsoni merupakan pasar dimana terdapat satu pembeli yang menguasai pasar.
Pasar monopsoni mempunyai suatu kekhasan yaitu satu pembeli yang menguasai pembeli menguasai dan banyak penjual sangat bergantung pada satu pembeli tersebut.

Ciri-ciri pasar monopsoni, yaitu :
·       Hanya terdapat satu pembeli
·       Harga sesuai keinginan pembeli
·       Produk yang dijual belikan produk mentah
·       Pendapatan tidak merata

PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.

Secara empiris, banyak koperasi didirikan atau muncul dalam struktur pasar oligopoli.
Pangsa-pangsa pasar ini hanya dikuasai oleh beberapa penjual saja. Oleh sebab itu, keterbatasan jumlah penjual akan mengakibatkan saling ketergantungan antara penjual satu dengan lainnya, sehingga tiap keputusan masing-masing penjualan akan mempunyai dampak signifikan.

Jenis-jenis pasar Oligopoli:
                        i.          Pasar oligopoly murni.
Barang yang diperdagangkan sama fisiknya (identik), hanya berbeda merknya saja.
                      ii.          Pasar oligopoly dengan pembedaan (differentiated oligopoly).
Barang yang diperdagangkan dapat dibedakan. Perusahaan mengeluarkan beberapa produk untuk piihan konsumen.

Ciri-ciri pasar Oligopoli:
·       Terdapat banyak pembeli di pasar.
·       Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
·       Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
·       Adanya hambatan bagi pesaing baru.
·       Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
·       Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.

REFERENSI :
-Ekonomi Koperasi. Hendar, SE., M.Si. dan Kusnadi, SE. Jakarta : Lembaga Penerbit FE-UI, 1999.
-Ekonomi Koperasi Teori dan Manajemen. Prof. Dr. Jocher Ropke dan Philipps. Universitas Marburg Germany. Diterjemahkan oleh Hj. Sri Djatnika S. Ariffin SE., M.Si. Fakultas Universitas Padjajaran.
-Ekonomikontekstual.com/2a3/12/membahas-pasar-monopsoni-dengan-tepat.html


Komentar

Postingan Populer